Kamis, 26 Mei 2016

HIDUP MAHASISWA!! VIVA LEGISLATIVA!!

Mila Mutiara
Manajemen 2014


Saat aku mulai masuk dunia legislatif di kampusku yaitu Badan Perwakilan Mahasiswa FE UNJ, sebenarnya aku tidak tau dunia legislatif sebenarnya. Apa fungsinya dunia legislatif di UNJ? Apa tujuannya dunia legislatif di UNJ? Bagaimanapelaksanannya? Bagaimana pemilihan anggotanya? Apa tugas dari setiap anggota? Dll. Tapi aku tidak tahu kenapa aku bisa bergabung di dunia legislatif di kampusku, padahal aku tidak tahu apa-apa mengenai legislatif. Aku hanya tau apa itu himpunan tiap jurusan dan badan eksekutifnya. Legislatif di kampus hijau ini tidak terkenal dan eksis di telinga mahasiswa sebagaimana Eksekutifnya. Juga legislatif di kampus kayak biasa aja diipandangnya. Yah hal ini pun sudah tidak asing pastinya di telinga Legislator senior. Namun yang ku fikir, di Negara Indonesia saja para Legislator dapat maju dan terkenal apalagi banyak yang berlomba-lomba memperebutkan kursi Legislatif, namun kenapa tidak di kampus beralmamater hijau ini.

Badan Perwakilan Mahasiswa sebagai Legislatif di Fakulta Ekonomi UNJ sebagaimana fungsinya sebagai Legislasi, Aspirasi, Pengawasan dan Keuangan merupakan fungsi yang sangat sempurna untuk Legislator. Aku sendiri sebagai Legislator di fakultas, awalnya tidak mengetahui keberadaan BPM. karena Badan Perwakilan Mahasiswa di Fakultas ini terkadang terlihat tersembunyi sekali fungsinya untuk menjadi perwakilan atas aspirasi para mahasiswa lain. Peran legislatif mahasiswa sebagai penyerap aspirasi mahasiswa dan menjaga stabilitas harus mampu mendorong hal tersebut. Penyadaran tentang hak politik mahasiswa dan pemahaman tentang penindasan negara melalui sistem pendidikan harus mulai diinjeksikan kepada kalangan mahasiswa dan legislatif mahasiswa sebagai upaya membangun kekuatan dan konsolidasi menghadapi manuver dari banyaknya pejabat legislatif yang memiliki pengaruh kuat untuk merusak bangsa. Sehingga dalam kurun beberapa waktu kedepan bukan hanya segelintir aktivis mahasiswa tetapi akan tumbuh ratusan bahkan ribuan mahasiswa yang siap untuk merevolusi parlemen negeri ini yang tentunya dimulai dari Lembaga Legislatif Mahasiswa.

Padahal Lembaga Legislatif Mahasiswa memegang kunci regulasi tatanan kemahasiswaan, sehingga seharusnya dinamisasi mahasiswa yang nantinya direpresentasikan dalam gerakan eksekutif mahasiswa tetap terjaga. Ketika suatu badan eksekutif dirasa kurang mampu dalam menjalakan suatu kebijakan, maka Lembaga legislatif seharusnya bisa mencarikan treatment-nya, yaitu dengan melakukan preasure sebagai representasi aspirasi suara mahasiswa dan merekomendasikannya kepada eksekutif mahasiswa sebagai eksekutornya. Peran sebagai watch dog dan sparing partner bagi eksekutif mahasiswa inilah yang sepertinya jarang dilakuakan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa. 
Disamping itu Badan Legislatif Mahasiswa juga memiliki hak seperti hak angket, budget, inisiatif dan interpelasi, meminta pertanggungjawaban Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa sewaktu-waktu bila dianggap perlu, kemudian menerima, menimbang dan mengesahkan pengajuan pembentukan Badan Otonom di tingkat universitas. Anggota–nggota dari Badan Legislatiif Mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menaati Undang-Undang Dasar negara (Peraturan Organisasi), menjaga stabilitas dan kerukunan, serta melaksanakan peranan sebagai wakil mahasiswa.
Organisasi pemerintahan di UNJ berawal dengan tiga kelembagaan Mahasiswa , BPM (badan perwakilan mahasiswa), MPM (majelis permusyawaratan mahasiswa), BEM (badan eksekutif mahasiswa), yang untuk kemudian MPM dan BPM dilebur menjadi MTM (majelis tinggi mahasiswa), inilah awal terpisahnya antara ormawa dan opmawa unj (upaya penyatuan kembali selalu dilakukan oleh keduanya tapi selalu digagalkan oleh ketidaksiapan mental).
Ketika kita membicarakan masalah organisasi pemerintahan mahasiswa maka yang akan terlintas adalah lembaga eksekutif semisal BEM, karena mereka hampir selalu tampil didepan public untuk melakukan berbagai event yang bersentuhan langsung terhadap mahasiswa. Lalu dimana letak legislatif, tidak banyak mahasiswa yang menyadari keberadaannya (terlebih saat ini kebanyakan mahasiswa study oriented).
Pertanyaan mengapa harus legislatif sebenarnya dapat kita jawab. Lazimnya dalam struktural Organisasi Mahasiswa, BPM berada sebagai lembaga tertinggi. Memang BEM adalah sentral gerakan namun pembuat rulenya adalah legislatif. Begitupun di negara kita bisa diambil contoh adalah DPR RI yang telah menghasilkan banyak UU demi kepentingan rakyat. Di bawah BPM adalah BEM lalu dibawahnya adalah UKM. Berbeda dengan negara kita yang sekarang memakai konsep check and balance, jadi semua Lembaga Pemerintahan sejajar. Dengan hierarki seperti diatas Lembaga Legislatif Kampus adalah penopang kebijakan, pembuat aturan, dan pengawas pelaksanaan eksekutif. Fakta ini tentu menarik banyak mahasiswa untuk ikut aktif tergabung dalam BPM karena adu kepentingan antar mereka.
Keadaan ini tentunya menjadi pedang bermata dua disatu sisi terdapat kewenangan yang luar biasa besar, namun disisi lain akan selalu ada oknum-oknum yang mengkerdilkan lembaga ini, dan berhasil dengan bukti terpecahnya UKM dan OPMAWA, dengan begitu maka saat ini BPM menjadi semakin sempit ruang geraknya.
Dengan fungsi legislasi, controlling, dan budgeting biasanya Lembaga Legislatif Kampus berisi orang-orang yang merupakan perwakilan masing-masing fakultas karena sangat dibutuhkan penyuara aspirasi mahasiswa disana. Seperti dalam pembuatan UU untuk mahasiswa, sama halnya seperti DPR yang berisi perwakilan namun bedanya di DPR adalah perwakilan partai dengan kepentingan-kepentingannya sendiri.

Legislator-legislator (ataupun senator dalam parlemen AS) adalah orang yang memiliki basic diplomasi yang kuat dan juga pemikiran yang konstruktif. Senator kampus sebagai perwakilan mahasiswa adalah mereka yang nantinya akan merumuskan tertatanya sistem kampus dan tersampaikannya suara mahasiswa secara integral ke rektorat. Jika dilihat senator-senator tersebut kerjanya hanya rapat dan sidang, karena memang bukan sebagai Lembaga Eksekutif yang menyusun gerakan dengan proker-proker andalan.

Itu baru fungsi legislasinya, fungsi pengawasannya juga dilakukan harus dengan metode-metode keobjektifan data seperti observasi langsung ataupun riset data hitam putih. Keberanian Legislatif Kampus akan sangat berpengaruh dalam tatanan kehidupan kampus, (seperti amandemen AD/ART sampai merubah sistem ataupun impeachment Presma apabila terjadi penyimpangan).

Akhirnya dapat kesimpulan bahwa lembaga legislatif sesungguhnya memiliki peran yang sangat vital. Lembaga ini menjaga ketertataan yang optimal dari berjalannya kehidupan organisasi kampus, hal yang menjadikannya tidak disukai adalah karena belum adanya tindakan nyata oleh lembaga legislatif hampir disetiap fungsinya. Lembaga legislatif kini sibuk mencari anggota atau sekedar menjaga anggotanya dari mangkir dari kewajibannya membuat banyak waktunya tersita sehingga banyak fungsinya yang tidak terlaksana, dengan kinerja semacam ini tentulah membuat lembaga lain bahkan mahasiswa umum menjadi “gemas”.

Demi merealisasikan tema dalam pelatihan ini (Merubah Paradigma Legislatif: Menuju Parlemen kampus yang Menginspirasi) bukanlah suatu hal yang mudah, diperlukan kerja sinergis antara lembaga legislatif dari tingkat jurusan hingga universitas. Percaya tidak percaya hal ini terus dinantikan oleh seluruh mahasiswa UNJ, bahwa lembaga legislatif sudah saatnya bangkit turut (de pacto) menjadi bagian dari pembagunan iklim organisasi kampus yang dinamis dan professional.

Harus disadari bahwa pelatihan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan mewujudkan keingginan kita bersama meletakan legislatif sebagaimana fungsinya dan bekerja sesuai jalurnya (penyambung aspirasi rakyat). Jika Legislatif kampus tidak terdengar sama saja aspirasi mahasiswa tidak disuarakan. Inilah ciri khas yang harus dimiliki Legislatif Kampus. Berani tegas demi perubahan, progresif sebagai penopang, dan pelindung kesewenangan rektorat. Legislatif Kampus bukan hanya pelengkap namun mutlak harus terasa pengaruhnya.

HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
VIVA LEGISLATIVA!!!

1 komentar:

Play with Gembul :D